BERMACAM JENIS DESAIN ARSITEKTUR

Bagi anda yang ingin membangun rumah, ada baiknya sebelum dilaksanakan, anda menentukan terlebih dahulu aliran gaya arsitektur apa yang ingin anda terapkan pada rumah tersebut. Karena apapun gaya yang anda pilih, akan terlihat bahwa anda adalah orang yang mengerti tentang arsitektur. Terlihat konsisten dan berkelas. Mempunyai gaya tersendiri. Walaupun, tetap sah saja bila anda menggabungkan beberapa aliran gaya arsitektural dalam suatu bangunan. Bahkan mungkin anda dapat menciptakan aliran gaya baru, untuk menambah khasanah desain arsitektur.

Apa arti arsitektur? beriktu ini kami kutip dari wikipedia untuk menjelaskan definisi tersebut.

"Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura (yang merupakan sumber tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.
Arsitektur adalah holak, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang memengaruhi arsitektur."

Untuk postingan kali ini, kami kupas khusus untuk masalah bangunan saja. Saat ini terdapat berbagai aliran gaya arsitektur di berbagai belahan dunia. Yang tentu saja sesuai dengan penjelasan di atas, gaya arsitektur di suatu tempat dipengaruhi juga oleh humaniora, politik, sejarah, dan sebagainya di suatu tempat tertentu. Sebagai contoh, gaya klasik pertama dikenalkan oleh bangsa Yunani dan Romawi. Karena bangsa Yunani mempercayai adanya Dewa dan Dewi, di beberapa tempat ditampilkan juga patung Dewa atau Dewi tersebut. Yang mana tidak dijumpai pada aliran gaya arsitektur lain.

Berikut ini adalah beberapa aliran gaya arsitektur yang sering dijumpai.Silakan dipilih untuk diterapkan, jenis mana yang sesuai dengan selera anda.

1. Klasik
sumber : Detail of the Trevi Fountain (1762), designed by Nicola Salvi, in Rome. (gnixus.wordpress.com)

Mengacu pada zaman klasik Yunani, Selain material dari bahan alam seperti marmer, batu dan kayu, bisa juga ditambahkan unsur besi dan material lain. Tapi tetap mengacu pada gaya aslinya.
Yaitu :
- pilar bundar besar, 
- atap kubah, 
- bentuk simetris, -
- ruangan yang luas, tinggi, 
- patung dewa dan atau dewi, 
- jendela monoton dan teratur,
- elemen banyak dihiasi detail rumit dan profil,
- warna cenderung monoton seperti putih, abu-abu, tidak ada warna pastel, atau warna yang meriah
Bila ingin mencampurkan material aluminium, biasanya kurang cocok. Karena aluminium cenderung sederhana, tanpa detail profil rumit. Bila ingin memilih material kusen jendela, biasanya digunakan kusen beton, kayu, yang dihiasi detail profil rumit.
Aliran ini cenderung membutuhkan ukuran tanah dan bangunan yang luas dan besar.

2. Mediteranian
sumber : http://edupaint.com

Berasal dari kawasan laut tengah, yang dikelilingi oleh 3 benua (Afrika, Eropa, Asia) dan 17 negara. Dari benua Eropa adalah Spanyol, Prancis selatan, Italia, Yunani. Dari benua Asia adalah Turki dan Timur Tengah. Dari benua Afrika adalah Mesir, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya.
Kawasan tersebut cenderung beriklim hangat, sehingga desainnya juga menyesuaikan.
Ciri khas gaya ini antara lain adalah :
- serambi pada pintu masuk yang disangga oleh pilar-pilar. mirip gaya klasik.
- taman bagian depan beserta kolam air mancur. untuk menambah kesan sejuk
- bentuk atap miring, datar, bentuk pelana.
- dinding terbuat dari tanah liat. bila terbuat dari batu alam, dibiarkan di expose tanpa finishing. sehingga texturnya kasar.
- warna cerah, seperti warna pastel
- bentuk lengkung pada pintu, jendela, dan buka-an

3. Minimalis
 sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Villa_Savoye
Konsep ini tercipta karena beberapa arsitek menganggap beberapa gaya arsitektur terdahulu terlalu boros. Dikenal sejak tahun 1920-an. Namun baru berkembang pesat di tahun 1990-an hingga kini. Terutama saat ini untuk mendapatkan lahan tanah yang luas sudah semakin mahal. Maka gaya ini merupakan gaya yang paling diminati banyak orang.
Idenya menggunakan bahan dan ruang dengan seefesien mungkin.
Ciri khas gaya ini antara lain adalah :
- sederhana. mengurangi tonjolan, lengkungan. banyak menggunakan garis lurus yang tegas. walaupun tetap ada yang memakai bentuk lingkaran, tetap harus tegas
- desain tampak kosong. menampilkan elemen sesuai dengan fungsinya. tidak banyak detail profil. tidak ada ornamen.
- setiap desain yang dibuat harus berfungsi dengan efesien.


CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang




CARA MENGHITUNG BIAYA MEMBANGUN RUMAH

Pada saat seseorang ingin membangun atau renovasi rumah, ada dua pilihan yang bisa dilakukan. Yang pertama memanggil tukang dan para pembantunya, Atau yang kedua, menghubungi sebuah perusahaan kontraktor.

Bila kita hanya memanggil tukang, biasanya kita akan kerepotan. Karena banyak sekali item pekerjaan yang harus dilakukan. Di samping itu, pemilik rumah juga harus mempunyai pengetahuan yang banyak tentang bangunan. Bila tidak, maka bisa dipastikan bangunan tersebut hanya dipasrahkan kepada tukang. Sedangkan tukang adalah profesi yang rata-rata para pelakunya tidak mempunyai pendidikan formal di bidang bangunan.

Bila menyewa sebuah perusahaan kontraktor, konsekuensinya adalah harga sedikit lebih mahal. Tentu saja karena perusahaan tersebut harus mengambil untung atas jasa pekerjaan mereka. Namun pemilik mempunyai keuntungan tidak perlu repot. Karena segala sesuatu akan diatur dan dikerjakan oleh kontraktor.

Dengan menggunakan kontraktor, apalagi yang bisa sekalian perencanaan mulai perencanaan arsitektural, struktural maupun mekanikal, semua akan terencana dengan baik mulai awal, bagaimana nanti bentuk bangunannya secara keseluruhan, biaya yang akan dikeluarkan mulai awal sampai siap ditempati, dan semua pelaksanaan akan terkontrol secara profesional.

Karena bangunan merupakan  proyek yang berbiaya mahal, ada bagusnya agar pemilik melakukan langkah yang kedua. Karena bila salah, maka biaya untuk memperbaiki juga tidak murah. Selain itu, kenyamanan merupakan hal yang penting. jangan sampai karena ingin murah, bangunan kita menjadi tidak nyaman.

Faktor lebih mahal sebenarnya relatif. Karena "image" bahwa kontraktor akan mengambil untung besar, maka banyak pemilik yang "alergi" bila harus menyewa kontraktor. Padahal mahal itu harusnya berdasarkan data secara empiris. Berikut ini kami berusaha untuk memberikan info mengenai konsep perhitungan biaya di bidang konstruksi bangunan. Sehingga penilaian mahal tadi mungkin bisa lebih obyektif, sesuai dengan perhitungan empiris.

Untuk kemudahan, kita menggunakan acuan tahun yang sedang berjalan, yaitu tahun 2017. Untuk tahun 2017, biaya membangun rumah bisa diasumsikan mulai harga Rp 2.5juta - Rp 3.5juta / m2. Artinya bila pemilik rumah ingin membangun rumah seluas 100m2, maka asumsi biaya yang harus dimiliki oleh pemilik adalah sekitar Rp 250juta - Rp 350juta. Harga yang bervariasi tersebut adalah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pemilik.

Lalu berapa biaya sebenarnya harga bangunan rumah? Biaya sebenarnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Bangunan rumah terdiri dari banyak jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan besar dapat digolongkan ke dalam pekerjaan tanah, struktur bawah, struktur atas, finishing, mekanikal, elektrikal. Masing-masing pekerjaan dapat dipecah lagi menjadi sub pekerjaan. Misalkan pekerjaan tanah bisa dipecah menjadi pekerjaan galian, pekerjaan urugan, buang tanah, dll.
Masing-masing pekerjaan tersebut, ada biaya tenaga dan biaya material. Walaupun beberapa pekerjaan memang tidak ada biaya material. Dari hal tersebut, kita bisa hitung biaya sesungguhnya.

Sebagai contoh, kita coba hitung biaya mengecat dinding rumah. Bila dinding yang akan dicat, ukuran 3x4 m2, cat yang dipakai adalah cat dinding merk A, maka berapa biaya yang harus dikeluarkan?

Berikut ini adalah rinciannya :

Biaya 1m2 Pekerjaan cat dinding merk A
Uraian                                          satuan               koefesien               harga                   total
1. Plamir dinding                             kg                   0.1                        25.000                2.500
2. Cat dasar                                    kg                   0.1                        30.000                3.000
3. Cat finish 2x                                kg                   0.26                      75.000               19.500
4. Pekerja                                       OH                 0.02                      42.000                 840
5. Tukang cat                                  OH                 0.063                    65.000                 4.095
6. Kepala tukang                             OH                 0.0063                  75.000                 472,5
7. Mandor                                       OH                 0.0025                  80.000                 200

Jumlah                                                                                                                    30.607.5
Dibulatkan                                                                                                       Rp 31.000,- 


Biaya 1m2 pekerjaan cat adalah Rp 31.000
Luas dinding 3x4=12m2
Maka biaya yang dikeluarkan adalah Rp31.000,- x 12m2 = Rp 372.000,-

Keterangan :
- OH adalah singkatan orang hari. Yang artinya tenaga dihitung berdasarkan 1 hari orang bekerja dengan jam kerja tertentu.
- Koefesien adalah nilai angka yang ditetapkan oleh pemerintah ( dalam hal ini adalah dinas PU ).
- Harga adalah harga material dan tenaga yang sesuai harga di suatu daerah tertentu. Bisa berbeda bila lokasi beda.

Kesimpulan :
Masing-masing harga satuan dapat anda lihat di SNI standar tata cara perhitungan satuan pekerjaan yang dikeluarkan oleh BSN. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh dinas Pekerjaan Umum.
Dari semua item pekerjaan tersebut, hitung volume pekerjaan. Dalam contoh tersebut, volume pekerjaan dinding adalah 12m2 (luas). Volume pekerjaan masing-masing item pekerjaan berbeda. Bila galian, volume pekerjaan berdasarkan m3. Pekerjaan pasang bata, volume berdasarkan luas m2. Pekerjaan pasang pintu berdasarkan jumlah unit. Dan seterusnya.
Bila sudah dihitung volume pekerjaan (dihitung berdasarkan gambar desain yang dibuat dan disetujui pemilik), dikalikan dengan harga satuan, maka dapat ditentukan total biaya untuk membangun rumah tersebut.

Demikian penjelasan mengenai biaya membangun rumah secara empiris. Sehingga penilaian bisa lebih obyektif. Bila anda sudah ikut menghitung total biaya membangun rumah, dan kontraktor memberikan penawaran harga, anda dapat menentukan apakah harga yang ditawarkan adalah mahal atau sesuai dengan harga pasaran.

Mudah2an bisa membantu anda dalam menghitung biaya pembangunan rumah anda.
Bagikan halaman ini bila bermanfaat.
Terima kasih.

CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang



BIAYA COR KONVENSIONAL

PEKERJAAN PENGECORAN

Pengecoran meliputi pekerjaan bekisting, pemasangan atau perakitan besi dan pencampuran dan penuangan beton pada lokasi yang akan dicor.

BETON

Beton merupakan campuran dari material yang terdiri dari Semen, Pasir, kerikil, dan air.

Kelas dan mutu beton mulai dari K-100 sampai K-500,

Dimana :
K= kekuatan tekan beton per cm2, angka 100 dan 500 menunjukan kg. Beton K-100 artinya mutu beton yang memiliki kekuatan tekan 100 kg/cm2.

Untuk pengecoran rumah yang menggunakan ready mix biasanya menggunakan beton mutu K-225, K250, atau K-275.

Perhitungan biaya membuat campuran 1m3 beton K-225 sesuai SNI-2008 pasal 6.7
Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3, Bukling factor pasir = 20 %

Material :
Semen        = 371 kg x Rp.1.500/kg                       = Rp.556.500
Pasir beton = 698 kg (0,49m3) x Rp. 200.000/m3 = Rp.  98.000
Kerikil        = 1047kg (0,78m3) x Rp.200.000/m3 = Rp.156.000  Total Rp.810.500

Tenaga kerja :
Pekerja            = 1,65 OH x Rp. 65.000    = Rp.107.250
Tukang            = 0,275 OH x Rp. 80.000  = Rp.  22.000
Kepala tukang = 0,028 OH x Rp. 80.000  = Rp.    2.240
Mandor            = 0,083 OH x Rp. 85.000  = Rp.   7.055                 Total Rp. 138.545

Total material + tenaga kerja = Rp. 949.045

Beton ready mix mutu lebih bisa dijaga, karena pencampuran menggunakan mesin dan takaran yang dipastikan lebih tepat dibanding dengan pencampuran manual.

Penggunaan beton ready mix, harus menyewa mobil mesin pompa (concrete pump) untuk 8 jam harga sewa sekitar Rp. 3.500.000

Beton ready mix K-225 harga sekitar 850.000 /m3, 1 molen kapasitas 7m3


Untuk pengecoran 7m3 total biaya = 7m3 x Rp.850.000 + Rp. 3.500.000
                                             Total =Rp. 9.450.000
            
Upah pelaksanaan pengecoran menggunaan ready mix diasumsikan sekitar 2 orang pekerja dan 4 tukang yang bertugas menarik dan meratakan beton.
Pekerja  = 2 OH x Rp.65.000 =  Rp. 130.000
Tukang   = 4 OH x Rp. 80.000 = Rp. 320.000
                                  Total      = Rp. 450.000


Untuk 1m3 = (Rp. 9.450.000 + Rp. 450.000) / 7m3 =Rp.1.414.300


BEKISTING

Fungsi dan manfaat utama bekisting berfungsi untuk menahan beban beton sementara, pada saat pengecoran (balok, kolom, pelat, dll). Manfaat dan fungsi berikutnya adalah membentuk beton sesuai dengan keinginan. Mempermudah pekerjaan dalam struktur bangunan adalah fungsi dan manfaat secara umum dari bekisting beton.

Agar diperoleh hasil pengecoran beton bertulang yang baik, maka diperlukan beberapa persyaratan bekisting dari sisi bahan dan cara pengerjaannya.
  1. Bahan yang digunakan harus keras dan kuat menahan beban kesamping dan beban dari atas
  2. Bahan yang digunakan harus seefisien mungkin sesuai dengan anggaran yang tersedia.
  3. Bahan yang digunakan aman bagi pekerja (tukang) dan mudah dalam pengerjaannya.
  4. Bahan yang digunakan diperlukan waktu yang tidak terlalu lama sehingga dapat menghemat biaya tenaga kerja.
  5. Khusus bekisting konvensional, gunakan bahan yang baru akan lebih baik hasilnya.
  6. Sistem pengerjaannya harus menggunakan tenaga ahli profesional agar menghasilkan jenis pekerjaan yang berkualitas baik.
  7. Mudah dibuka dan tidak lengket
  8. Kedap air dan tidak mudah bocor
  9. Bahan yang digunakan untuk pembuatan bekisiting harus presisi
Material bekisting untuk di perumahan biasanya dari multiplek, papan randu, dan balok kayu. 

Perhitungan biaya bekisting pelat per m2 sesuai SNI 2008 pasal 6.24

Material :
Kayu kelas III           = 0,04m3 x Rp.3.500.000/m3        = Rp.140.000
Paku                          = 0,4 kg x Rp. 14.000/kg               = Rp.   5.600
Balok kayu kelas II  = 0,015m3 x Rp.3.500.000/m3       = Rp.  52.500
Multiplek 9mm        = 0,35 lbr x Rp.80.000/lembar        = Rp.  28.000
Dolken kayu             = 6 batang x Rp. 20.000/batang     = Rp. 120.000   Total Rp.346.100

Tenaga kerja :
Pekerja            = 0,66 OH x Rp. 65.000    = Rp. 42.900
Tukang            = 0,33 OH x Rp. 80.000    = Rp. 26.400
Kepala tukang = 0,033 OH x Rp. 80.000  = Rp.   2.640
Mandor            = 0,083 OH x Rp. 85.000  = Rp.   7.055                           Total Rp. 78.995

Total material + tenaga kerja = Rp. 425.095


TULANGAN BESI

Perhitungan analisa biaya pekerjaan besi polos  per 10kg sesuai SNI 2008 pasal 6.17

Material :
Besi beton           = 10,5kg x Rp.8.000/kg        = Rp.  8.400
Bendrat               = 0,15 kg x Rp. 14.000/kg     = Rp. 2.100      Total Rp.10.500

Tenaga kerja :
Pekerja            = 0,07 OH x Rp. 65.000    = Rp. 4.550
Tukang            = 0,07 OH x Rp. 80.000    = Rp. 5.600
Kepala tukang = 0,007 OH x Rp. 80.000  = Rp.    560
Mandor            = 0,004 OH x Rp. 85.000  = Rp.   340               Total Rp. 11.050

Total material + tenaga kerja = Rp. 21.550 (untuk 10 kg besi)
Untuk 1kg besi = Rp.2.155



Untuk pengecoran pelat tebal 120mm ukuran 1mx1m dengan tulangan besi atas dan bawah diameter 10mm dengan jarak 150mm (berat besi 10mm = 0,617kg/m)

Perhitungan besi yang diperlukan per m3  = (1000/150 + 1) x 2 sisi x 2 (atas dan bawah) x 1m 
                                                                    = 28 m x 0,617 kg/m
                                                                    = 17.276 kg

Volume beton pelat = 1m x 1m x 0,12m = 0,12m3

Rasio besi yang diperlukan = 17276 / 0,12 = 144 kg/m3

Untuk perhitungan pekerjaan beton pelat per m3 dengan rasio tulangan sekitar 150kg/m3, termasuk bekisting sesuai SNI 2008 pasal 6.32


Material :
Kayu kelas III           = 0,32m3 x Rp.3.500.000/m3        = Rp.1.120.000
Paku                          = 3,2 kg x Rp. 14.000/kg               = Rp.     14.800
Besi beton                 = 157,500 kg x Rp.8.000/kg           = Rp.1.260.000
Bendrat                     = 2,250 kg x Rp. 14.000/kg            = Rp.     31.500
Semen                       = 336,000 kg x Rp.1.500/kg           = Rp.   504.000
Pasir beton                = 0,54m3 x Rp. 200.000/m3          = Rp.    108.000
Kerikil                       = 0,81m3 x Rp.200.000/m3          = Rp.    162.000
Balok kayu kelas II  = 0,12m3 x Rp.3.500.000/m3        = Rp.    420.000
Multiplek 9mm        = 2,8 lbr x Rp.100.000/lembar         = Rp.    280.000
Dolken kayu             = 32 batang x Rp. 20.000/batang   = Rp.    640.000   Total Rp.4.540.300

Tenaga kerja :
Pekerja              = 5,3 OH x Rp. 65.000        = Rp. 364.000
Tukang  batu     = 0,275 OH x Rp. 80.000    = Rp.   22.000
Tukang  kayu    = 1,3 OH x Rp. 80.000        = Rp. 104.000
Tukang  besi     = 1,05 OH x Rp. 80.000      = Rp.    84.000
Kepala tukang  = 0,265 OH x Rp. 80.000     = Rp.   21.200
Mandor            = 0,265 OH x Rp. 85.000      = Rp.   22.525                        Total Rp. 617.750

Total material + tenaga kerja = Rp. 5.158.050





CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang


                                                                           




ATAP GALVALUM VS ASBES

MAU PAKAI PENUTUP ATAP GALVALUM ATAU ASBES GELOMBANG

Kebanyakan pada saat pelaksanaan pembangunan mencapai pekerjaan atap, beberapa pemilik rumah masih bingung, mau pakai penutup asbes atau galvalum.

Masing-masing jenis penutup ini mempunyai kekurangan dan kelebihannya, dari segi biaya, kualitas, pemasangan dan lain-lain.

GALVALUM ATAU ATAP METAL

Penutup atap dari galvalum bisa berupa spandek lembaran yang panjangnya menyesuaikan atap di lapangan, ada yang 3m, 5m, atau 6m, dengan lebar 80cm, dengan overlap 10cm, dianggap lebar efektif 70cm.

Harga spandek jenis ini untuk ketebalan 0.3mm sekitar Rp.35.000 per m panjang.



Bentuk lain seperti genteng yang sudah bertumpuk, bisa 2 susun x 5 genteng (istilahnya 2x5) atau 2 susun x 4 genteng (istilahnya 2x4), ada yang polos dan ada yang seperti dilapisi pasir.

Untuk genteng yang 2x4, per m2 membutuhkan 1,63 lembar
Untuk genteng yang 2x5, per m2 membutuhkan 1,3 lembar



Harga genteng 2x4 per lembar sekitar Rp.40.000

Kelebihan atap galvalum :

  1. Bebannya yang ringan, sehingga beban yang ditanggung oleh konstruksi tidak besar
  2. Material zincalum tahan terhadap rayap, keropos, dan lembab.
  3. Pemasangan Atap Galvalum relatif cepat.
  4. Zincalum bersifat tidak merambatkan atau membesarkan api (non combustible), karena dalam material zincalum terdapat sistem perlindungan khusus yang disebut dengan "Fire Resistance".
  5. Atap Galvalum lebih efisien dan ekonomis, karena tidak memerlukan perawatan khusus dan mempunyai daya tahan yang cukup lama dibandingkan dengan material kayu.
Kekurangan atap galvalum :
  1. Kalau hujan menimbulkan suara yang berisik
  2. Kalau panas, udara di bawahnya juga akan panas
  3. Tampilan kurang menarik
Untuk mencegah panas, berisik dan tampilan yang kurang menarik di bagian bawahnya ditambahkan plafon.


ASBES GELOMBANG

Asbes gelombang rata-rata mempunyai lebar 80cm atau 105cm.
Panjang asbes gelombang bermacam-macam, mulai 150cm, 180cm, 210cm,240cm,270cm,300cm.

Harga asbes gelombang lebar 105cm panjang 250cm sekitar Rp.110.000



Kelebihan asbes gelombang :
  1. Beban ringan, tapi lebih berat dari atas galvalum
  2. Tidak berisik pada waktu hujan
  3. Mampu menyerap panas dengan baik, sehingga saat panas tidak menimbulkan panas dibawahnya
  4. Pemasangan cepat
Kekurangan asbes gelombang :
  1. Bentuk atap tidak bisa bervariasi
  2. Harga tidak lebih murah dibanding spandek
  3. Asbes ini menggunakan karbon untuk membuatnya dan apabila karbon terjadi proses kimia seperti terkena panas, hujan atau lainnya maka akan bereaksi buruk dan membahayakan kesehatan anda karena akan terkena penyakit seperti asbetosis, kanker paru-paru, dan mesothelioma, untuk mencegah hal ini, untuk ditempat hunian sebaiknya ditambahkan plafon di bawahnya
  4. Mudah sekali patah atau rapuh sehingga saat anda memasang atap ini di rumah anda harus secara hati-hati. Anda setidaknya menyerahkan proses pemasangan ini dengan ahlinya karena fisik dari asbes yang rapuh ini
  5. Seiring dengan waktu, bahan mudah retak.
Mudah2an bisa membantu anda dalam memilih jenis atap rumah anda.
Bagikan halaman ini bila bermanfaat.
Terima kasih.



luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com