MACAM-MACAM PENUTUP ATAP

Penutup atap untuk melindungi dari panas dan hujan ada bermacam-macam. Kita dapat memilih berdasar selera estetika atau berdasar biaya. Hal itu terserah anda. Namun fungsinya tetap sama.
Berikut jenis penutup atap berikut kelebihan dan kekurangannya

1. Genteng Tanah liat


Dibuat dari bahan tanah liat, dicetak, dan dibakar pada tungku tradisional. Jenis ini mudah didapatkan, harganya terjangkau, tahan lama, instalasinya gampang. Pemasangan genteng dilakukan dengan menggunakan metode saling mengunci (interlocking). Kekurangan genteng jenis ini adalah mudah berlumut, kurang begitu rapi jika dilihat secara teliti, karena sering hasil cetakan tidak begitu seragam, dan mudah pecah. Sudut kemiringan pemasangan adalah 30-45 derajat.




2. Sirap

Sirap merupakan atap yang terbuat dari potongan kayu tipis yang telah diawetkan. Umumnya, bahan yang digunakan berasal dari kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) yang memang terkenal memiliki tingkat ketahanan yang tinggi. Rata-rata atap sirap sanggup bertahan tanpa mengalami kerusakan serius selama 25 tahun. Bahan atap sirap ringan dan bersifat isolasi terhadap panas. Bobotnya ringan. Kekurangan atap sirap adalah pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah. Sudut kemiringan pemasangan adalah 25-45 derajat.




3. Rumbia

Penutup atap yang terbuat dari dedaunan dikenal sebagai atap rumbia. Daun yang digunakan biasanya berasal dari tanaman palem-paleman (Arecaceae) seperti kelapa, kelapa sawit, palem, aren, sagu, enau, pinang, salak, kurma, lontar, dan gebang. Atap rumbia merupakan pilihan atap terbaik untuk menciptakan desain rumah bergaya etnik. Kekurangan atap ini kurang layak diterapkan pada rumah tinggal, sebab pemeliharaannya sulit, mudah rusak, dan rawan bocor. Sudut kemiringan pemasangan adalah > 40 derajat.




4. Ijuk

Alternatif lain untuk atap rumah berdesain tradisional yaitu ijuk. Ijuk terbuat dari serat pelepah pohon aren yang diolah sedemikian rupa. Atap ijuk mampu menghadirkan suasana hunian yang asri dan sejuk. Kekurangan atap ini cukup rumit dan rentan mengalami kebocoran. Jadi beberapa orang lebih memilih memanfaatkan ijuk sebatas penghias atap saja. Sudut kemiringan pemasangan adalah > 40 derajat.




5. Genteng Keramik

Yang disebut dengan genteng keramik, sebenarnya memiliki bahan yang sama dengan genteng tradisional, yaitu dari tanah liat. Tetapi material tanah liat pada genteng keramik disortir, dicetak, dan dipress dengan peralatan modern di pabrik besar, sehingga memiliki kekuatan, kepresisian, dan kerapihan yang tinggi. Selanjutnya, keramik tersebut diberikan finishing berupa glazur untuk memproteksi sekaligus mempercantiknya. Berat genteng keramik 45kg/m2.Pilihan warna atap keramik yang banyak memungkinkan kita bebas menyesuaikannya dengan desain yang ingin diciptakan. Bahkan atap ini diklaim mampu bertahan selama 30-50 tahun. Kekurangan genteng keramik adalah harganya lebih mahal dibanding genteng tanah liat, memerlukan ketelitian dalam memasangnya agar tidak menimbulkan kebocoran.  Sudut kemiringan pemasangan adalah 30-45 derajat.




6. Genteng Beton

Genteng beton bahan dasar yang dipakai berupa campuran semen, pasir, dan air. Kemudian di permukaannya dioleskan zat pewarna untuk mempermanis penampilan atap tersebut. Hebatnya dengan perawatan yang benar, atap beton ini sanggup bertahan seumur hidup. Kekurangan genteng beton adalah bobotnya yang lebih berat membebani struktur (60kg/m2), rentan retak pada badan dan sambungan yang tidak sempurna bisa menyebabkan kebocoran. Sudut kemiringan pemasangan adalah 30-45 derajat.





7. Bitumen

Bitumen adalah istilah lain untuk atap aspal. Bahan penyusun atap ini terdiri atas aspal, resin, serat organik, dan bubuk kertas. Bentuk atap aspal berupa lembaran yang mempunyai ketebalan sekitar 0,5-1 cm. Pemasangan atap ini bisa dilakukan dengan mengelem atau menyekrupnya. Bobotnya ringan. Kekurangan genteng aspal adalah selain harganya masih mahal, perbaikan kebocoran apabila dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman akan merusak lembaran. Sudut kemiringan pemasangan adalah minimal 5 derajat.




8. PVC

PVC (Polyvinyl Chloride) juga sering digunakan untuk membentuk material atap bangunan. PVC sendiri terbuat dari etilena yang diproses dengan metode tertentu. Atap PVC mampu memantulkan panas matahari sehingga mendinginkan ruangan di bawahnya. Atap ini juga bisa membantu meredamkan suara, anti karat, lentur dan tahan lama. Atap jenis ini lebih cocok dipakai di kanopi dan carport. Sudut kemiringan pemasangan adalah 10-75 derajat.


9. Seng

Seng dikenal sebagai material penutup atap yang cukup bisa diandalkan. Kelebihannya atap ini mudah dipasang, bobotnya ringan, dan harganya terjangkau. Atap seng juga tidak membutuhkan konstruksi rangka yang rumit. Kekurangannya, atap ini mudah sekali meneruskan panas dan terdengar berisik saat hujan turun dan berkarat apabila tidak dicat permukaannya. Sudut kemiringan pemasangan adalah 10-75 derajat.



10. Metal

Genteng metal atau atap logam memenuhi persyaratan tertinggi dalam hal daya tahan, kekuatan dan stabilitas. Banyak produsen mengklaim bahwa atap tersebut memerlukan sedikit atau bahkan hampir tanpa perawatan, murah dan memiliki keberlangsungan yang lebih panjang dibandingkan dengan bahan atap lainnya. Tembaga, seng, titanium, aluminium, stainless atau baja galvanis dan titanium: Bahan yang berbeda juga dapat digunakan untuk pembuatan atap logam atau genteng metal ini.
Kekurangannya adalah permukaan genteng mudah penyok jika diinjak terutama pada proses pemasangan, jika terjadi hujan lebat dapat menimbulkan kebisingan pada permukaan atap. Sudut kemiringan pemasangan adalah 10-75 derajat.


Mudah2an bisa membantu anda dalam memilih jenis penutup atap rumah anda.
Bagikan halaman ini bila bermanfaat.
Terima kasih.


CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com