Dak keraton (keramik beton) adalah material yang terbuat dari tanah liat. Dibakar pada suhu di atas 1000 derajat celcius, sampai menjadi keramik. Ketika sudah selesai dibakar, diberi tambahan besi seprti pada gambar di bawah, dirakit sambung menyambung, sehingga bisa menjadi satu bahan komposit yang sangat kuat sehingga bisa mendukung beban sekitar 500kg/m2, sekuat beton. Oleh karena itu disebut keramik beton.
Teknologi dak keraton asal mulanya berawal dari negara Eropa sekitar 100 tahun yang lalu. Kemudian diadopsi ke Indonesia sejak tahun 1977. Melalui proyek bantuan teknis pembangunan industri bahan bangunan (PBB project INS/740/034).
Di Indonesia, dak keraton kurang banyak diminati. Karena masih banyak yang meragukan kualitas atau mutunya. Padahal sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa dak keraton cukup baik sebagai bahan pengganti pelat beton.
Berikut ini adalah keunggulan dak keraton dibandingkan dengan lantai pelat cor biasa.
- Berat hanya 130-150kg/m2. Pelat cor beratnya sekitar 280kg/m2.Dengan demikian dimensi dari kolom dan balok untuk mendukung pelat dak keraton bisa lebih ekonomis. Demikian juga efek gempa. Gempa dipengaruhi juga oleh berat komponen gedung. Sehingga dengan semakin ringan struktur gedung, semakin kecil gaya gempa yang akan membebani gedung (bila terjadi gempa).
- Lebih murah dibandingkan dengan pelat cor biasa. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Dak keraton tidak memerlukan banyak besi. Tidak memerlukan banyak perancah dan bekisting. Tidak memerlukan banyak tenaga. Tidak membutuhkan waktu lama. Akan dijelaskan pada bahasan mengenai cara pelaksanaannya.
- Lebih kedap suara dan panas. Dengan adanya rongga-rongga pada bagian tengahnya
- Lebar bentang ruangan maksimal adalah sekitar 4m.
- Kesulitan pelaksanaan bila area tidak berbentuk persegi. Lihat gambar 1. Dengan bentuk seperti itu, yang dirakit satu persatu dengan lebar modul sekitar 20cm dan panjang yang sudah ditentukan, maka bila area berbentuk trapesium akan menyulitkan. Walaupun bisa dilaksanakan dengan diperhitungkan presisinya, tetap lebih merepotkan.
- Harus lebih hati-hati bila ingin memasang plafon di bawahnya. Tidak bisa dipaku beton. Karena kemungkinan akan pecah.
Pelaksanaan dak keraton.
- Siapkan pembesian balok keliling untuk mendukung modul dak keraton. Termasuk bekisting dan perancahnya.
- Pada mulanya dak keraton berbentuk seperti pada gambar 3. Ukur lebar ruangan yang akan dipasang dak keraton (maksimal bentang 4m). Kemudian kita rakit sesuai lebar ruangan.
- Letakkan dalam keadaan terbalik di tempat yang datar agar bentuknya bisa lurus dan rata, untuk memasang besi.
- Beri mortar untuk menutup besi. Mortar adalah semen yang dicampur pasir halus yang diayak, dengan perbandingan S:P = 1:3 (gambar 1 dan gambar 4). Untuk mempercepat proses pengeringan mortar, dapat digunakan bahan additive beton.
- Setelah perakitan 1 modul selesai, tutup bagian atas dengan plastik cor.
- Lanjutkan merakit modul berikutnya di atas modul yang sudah jadi. Jadi modul berikutnya bisa ditumpuk di atasnya (lihat gambar 4). Maksimal tumpukan adalah 5 modul.
- Tunggu sekitar 7 hari (bila menggunakan additive bisa 3 hari). Setelah mengeras, modul siap dipasang di atas balok (lihat gambar 2 dan 5)
- Cor balok keliling seperti biasa setelah jumlah dak keraton sesuai dan dapat menutup area pelat.
- Bila panjang ruangan tidak sesuai dengan jumlah modul, dan ini sangat sering terjadi sehingga mungkin menyisakan rongga sekitar 10-15 cm, maka tutup rongga tersebut dengan pelat cor biasa. Jangan memotong dak keraton pada arah lebarnya. Hanya boleh dipotong pada arah panjang.
Dari segi biaya, dak keraton lebih hemat 20% daripada dak konvensional
Dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan dak keraton, maka calon user dapat memilih material mana yang paling sesuai untuk penerapan dak lantai yang akan digunakan.
gambar 1
gambar 2
gambar 3
gambar 4
CV.SENGKALING JAYA,
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang