BAJA RINGAN SEBAGAI MATERIAL RANGKA ATAP

Baja ringan saat ini mulai menggeser pemakaian kayu sebagai komponen konstruksi rangka atap. Karena dapat difabrikasi dan diproduksi massal. Juga lebih cepat dalam pelaksanaannya.
Bahan dasar baja ringan yang utama adalah :
besi karbon yang terbuat dari campuran karbon sebanyak 1,7%, 
mangan 1,65%, 
silicon 0,6%
tembaga 0,6%. 
Timah hitam

Selama ini karbon dan mangan adalah dua bahan dasar yang digunakan untuk meninggikan tegangan baja murni. Selain itu untuk menahan korosi (karat),baja ringan juga diberikan pelapis. Ada dua jenis pelapisan dalam baja ringan, yaitu:




  1. Galvanis adalah jenis coating (lapisan) yang diberikan kepada baja ringan berupa lapisan seng (zinc) sebesar 90%.
  2. Galvalum atau sering disebut zinc-alumunium adalah baja ringan yang diberi coating seng (zinc) sebesar 43,5%, alumunium 55% dam silicon 1,5%. Bahkan beberapa produsen baja ringan membuat komposisi antara alumuniun dan seng (zinc) sama besar, hal ini dikarenakan campuran kedua bahan tersebut lebih tahan terhadap korosi (karat).
Keunggulan baja ringan :
  1. Lebih murah dibandingkan kayu dan baja
  2. Tahan karat
  3. Tahan rayap
  4. Ringan
  5. Mudah dan cepat dalam pemasangan
  6. Tidak memerlukan perlakuan khusus. Dapat langsung dipasang, tanpa harus dicat, diserut, dihaluskan, dll.
Kelemahan baja ringan :
  1. Pilihan profilnya terbatas. Tidak sebanyak baja. Sehingga dalam pemasangannya biasanya menggunakan sistem rangka. Harus berhati-hati dalam pemasangannya.
  2. Tidak begitu flexibel. Terutama bila bentuk lengkung.
Beberapa hal yang harus diperhatikan owner ketika memilih baja ringan sebagai bahan rangka atap :
  1. Lebar denah rumah/ruangan yang akan dipasang baja ringan. Jarak maksimal kuda-kuda adalah 10m.
  2. Pilih profil kanal dengan ketebalan minimal 0,75mm. Untuk lebar denah 10m, pilih ketebalan 1mm. Perhatikan merk & Tanda lulus uji SNI.
  3. Jarak maksimal antar kuda-kuda adalah 120cm.
  4. Perhatikan dudukan kaki kuda-kuda, yaitu antara kanal dengan ring balok beton. Pastikan kaki diangkur dengan dyna bolt bukan dipaku. 
  5. Jarak Web maksimal adalah 150cm.
  6. Jarak antar reng tergantung jenis genteng. Berbeda tiap jenisnya.
  7. Kemiringan atap dengan penutup metal, asbes, pvc sekitar 15 derajat.
  8. Kemiringan atap dengan penutup lainnya sekitar 30~45 derajat. Bila kurang, resiko bocor. Bila lebih, penutup atap harus dipaku atau dibaut agar tidak melorot.




Mudah2an bisa membantu dalam memilih jenis rangka atap rumah anda.
Bagikan halaman ini bila bermanfaat.
Terima kasih.

MACAM-MACAM PENUTUP ATAP

Penutup atap untuk melindungi dari panas dan hujan ada bermacam-macam. Kita dapat memilih berdasar selera estetika atau berdasar biaya. Hal itu terserah anda. Namun fungsinya tetap sama.
Berikut jenis penutup atap berikut kelebihan dan kekurangannya

1. Genteng Tanah liat


Dibuat dari bahan tanah liat, dicetak, dan dibakar pada tungku tradisional. Jenis ini mudah didapatkan, harganya terjangkau, tahan lama, instalasinya gampang. Pemasangan genteng dilakukan dengan menggunakan metode saling mengunci (interlocking). Kekurangan genteng jenis ini adalah mudah berlumut, kurang begitu rapi jika dilihat secara teliti, karena sering hasil cetakan tidak begitu seragam, dan mudah pecah. Sudut kemiringan pemasangan adalah 30-45 derajat.




2. Sirap

Sirap merupakan atap yang terbuat dari potongan kayu tipis yang telah diawetkan. Umumnya, bahan yang digunakan berasal dari kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) yang memang terkenal memiliki tingkat ketahanan yang tinggi. Rata-rata atap sirap sanggup bertahan tanpa mengalami kerusakan serius selama 25 tahun. Bahan atap sirap ringan dan bersifat isolasi terhadap panas. Bobotnya ringan. Kekurangan atap sirap adalah pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah. Sudut kemiringan pemasangan adalah 25-45 derajat.




3. Rumbia

Penutup atap yang terbuat dari dedaunan dikenal sebagai atap rumbia. Daun yang digunakan biasanya berasal dari tanaman palem-paleman (Arecaceae) seperti kelapa, kelapa sawit, palem, aren, sagu, enau, pinang, salak, kurma, lontar, dan gebang. Atap rumbia merupakan pilihan atap terbaik untuk menciptakan desain rumah bergaya etnik. Kekurangan atap ini kurang layak diterapkan pada rumah tinggal, sebab pemeliharaannya sulit, mudah rusak, dan rawan bocor. Sudut kemiringan pemasangan adalah > 40 derajat.




4. Ijuk

Alternatif lain untuk atap rumah berdesain tradisional yaitu ijuk. Ijuk terbuat dari serat pelepah pohon aren yang diolah sedemikian rupa. Atap ijuk mampu menghadirkan suasana hunian yang asri dan sejuk. Kekurangan atap ini cukup rumit dan rentan mengalami kebocoran. Jadi beberapa orang lebih memilih memanfaatkan ijuk sebatas penghias atap saja. Sudut kemiringan pemasangan adalah > 40 derajat.




5. Genteng Keramik

Yang disebut dengan genteng keramik, sebenarnya memiliki bahan yang sama dengan genteng tradisional, yaitu dari tanah liat. Tetapi material tanah liat pada genteng keramik disortir, dicetak, dan dipress dengan peralatan modern di pabrik besar, sehingga memiliki kekuatan, kepresisian, dan kerapihan yang tinggi. Selanjutnya, keramik tersebut diberikan finishing berupa glazur untuk memproteksi sekaligus mempercantiknya. Berat genteng keramik 45kg/m2.Pilihan warna atap keramik yang banyak memungkinkan kita bebas menyesuaikannya dengan desain yang ingin diciptakan. Bahkan atap ini diklaim mampu bertahan selama 30-50 tahun. Kekurangan genteng keramik adalah harganya lebih mahal dibanding genteng tanah liat, memerlukan ketelitian dalam memasangnya agar tidak menimbulkan kebocoran.  Sudut kemiringan pemasangan adalah 30-45 derajat.




6. Genteng Beton

Genteng beton bahan dasar yang dipakai berupa campuran semen, pasir, dan air. Kemudian di permukaannya dioleskan zat pewarna untuk mempermanis penampilan atap tersebut. Hebatnya dengan perawatan yang benar, atap beton ini sanggup bertahan seumur hidup. Kekurangan genteng beton adalah bobotnya yang lebih berat membebani struktur (60kg/m2), rentan retak pada badan dan sambungan yang tidak sempurna bisa menyebabkan kebocoran. Sudut kemiringan pemasangan adalah 30-45 derajat.





7. Bitumen

Bitumen adalah istilah lain untuk atap aspal. Bahan penyusun atap ini terdiri atas aspal, resin, serat organik, dan bubuk kertas. Bentuk atap aspal berupa lembaran yang mempunyai ketebalan sekitar 0,5-1 cm. Pemasangan atap ini bisa dilakukan dengan mengelem atau menyekrupnya. Bobotnya ringan. Kekurangan genteng aspal adalah selain harganya masih mahal, perbaikan kebocoran apabila dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman akan merusak lembaran. Sudut kemiringan pemasangan adalah minimal 5 derajat.




8. PVC

PVC (Polyvinyl Chloride) juga sering digunakan untuk membentuk material atap bangunan. PVC sendiri terbuat dari etilena yang diproses dengan metode tertentu. Atap PVC mampu memantulkan panas matahari sehingga mendinginkan ruangan di bawahnya. Atap ini juga bisa membantu meredamkan suara, anti karat, lentur dan tahan lama. Atap jenis ini lebih cocok dipakai di kanopi dan carport. Sudut kemiringan pemasangan adalah 10-75 derajat.


9. Seng

Seng dikenal sebagai material penutup atap yang cukup bisa diandalkan. Kelebihannya atap ini mudah dipasang, bobotnya ringan, dan harganya terjangkau. Atap seng juga tidak membutuhkan konstruksi rangka yang rumit. Kekurangannya, atap ini mudah sekali meneruskan panas dan terdengar berisik saat hujan turun dan berkarat apabila tidak dicat permukaannya. Sudut kemiringan pemasangan adalah 10-75 derajat.



10. Metal

Genteng metal atau atap logam memenuhi persyaratan tertinggi dalam hal daya tahan, kekuatan dan stabilitas. Banyak produsen mengklaim bahwa atap tersebut memerlukan sedikit atau bahkan hampir tanpa perawatan, murah dan memiliki keberlangsungan yang lebih panjang dibandingkan dengan bahan atap lainnya. Tembaga, seng, titanium, aluminium, stainless atau baja galvanis dan titanium: Bahan yang berbeda juga dapat digunakan untuk pembuatan atap logam atau genteng metal ini.
Kekurangannya adalah permukaan genteng mudah penyok jika diinjak terutama pada proses pemasangan, jika terjadi hujan lebat dapat menimbulkan kebisingan pada permukaan atap. Sudut kemiringan pemasangan adalah 10-75 derajat.


Mudah2an bisa membantu anda dalam memilih jenis penutup atap rumah anda.
Bagikan halaman ini bila bermanfaat.
Terima kasih.


CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang

PERBANDINGAN KUSEN ALUMUNIUM DAN KAYU


KUSEN ALUMUNIUM

Keuntungan :

  • Tahan keropos. Mengurangi kemungkinan dimakan rayap.
  • Bahan aluminium lebih tahan lama, anti rayap, tidak menyusut seperti kayu, tidak akan mengalami penyusutan dan perubahan bentuk / melengkung akibat perubahan cuaca.
  • Tampilan kusen aluminium dapat dicat atau dilapis dengan warna kayu 
  • Tidak memerlukan perawatan khusus sebelum dan setelah terpasang
  • Pengerjaan lebih cepat

Kekurangan :
  • Variasi bentuk terbatas, karena merupakan standart pabrik, hanya terbatas pada bentuk minimalis dan klasik Eropa.
  • Pemasangan dengan menggunakan sistem sekrup . Teknik ini mengandalkan kekuatan sekrup yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling kusen pintu yang sudah diplester rapi. Untuk teknik pemasangan ini, apabila terjadi kesalahan dalam pemasangannya maka dapat berakibat fatal.
  • Sambungan yang kurang baik pada siku atau kaca dapat menyebabkan air hujan dapat masuk, karena itu faktor penyambungan dan ‘sealant’ atau karet penyekat antara kaca dan alumunium harus dari bahan berkualitas dan tahan lama agar air tidak mudah masuk ke dalam kusen atau ke ruangan.
  • Pemasangan yang tidak rapi akan membuat tampilan kusen tidak bagus dipandang
  • Dinding yang tidak lurus atau siku akan membutuhkan sealant yang tebal untuk menyamarkan



KUSEN KAYU

Keuntungan :
  • Kusen kayu bisa diterapkan pada design rumah tipe apa saja.
  • Kayu memiliki tampilan natural sesuai jenis kayu aslinya
  • Kayu memang fleksibel untuk dirubah bentuknya sesuai desain, seperti bentuk lurus atau melengkung, dan dapat menahan panas atau dingin dari luar ruangan
  • Rumah akan tampil lebih alami dengan adanya ornament kusen kayu.

Kekurangan :
  • Kayu dengan kualitas baik harganya mahal
  • Mudah dimakan rayap, perawatan secara berkala dengan cat atau coating agar tetap awet, dan menyerap air sehingga menyebabkan volume kayu dapat berubah-ubah. 
  • Perubahan cuaca mengakibatkan kayu mengembang dan menyusut dengan cepat, Akibatnya pintu atau jendela sulit dibuka karena salah satu sudutnya memuai.


Perbandingan harga kusen kayu dan alumunium

Contoh Kusen pintu tinggi 2m lebar 1m

Kayu

Harga kayu meranti terpasang Rp. 70.000 /m
Sanding kayu Rp.45.000/m (plitur semprot)

Panjang kayu kusen = 2+2+1 = 5m
Kayu         = 5m x 70.000 = 350.000
Sanding    = 5m x 45.000 = 225.000
                        Total         = 575.000

Alumunium

Alumunium alexindo sirver, putih terpasang Rp. 95.000/m
Sealant Rp.10.000/m

Panjang kusen = 5m
Alumunium     = 5m x (95.000+10.000) = 525.000


CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang





PERBANDINGAN BATA MERAH, BATA RINGAN DAN BATAKO


Kekuatan ketiga jenis bahan dinding tersebut kurang lebih sama. Ketika sudah terpasang dengan mortar, bahan tersebut menyatu dengan sempurna dan menghasilkan dinding yang kuat. Artikel ini membahas dari tinjauan ekonomis dan keuntungan dari masing-masing bahan. Agar pengguna dapat memahami sebelum menentukan bahan apa yang akan dipilih.


BATA MERAH


Bahan baku :

Bata merah terbuat dari tanah liat atau lempung dan dicampur pasir yang kemudian dibakar. Ada bata merah konvensional. Ada juga bata press.

Ukuran bata merah :

Panjang 17 – 23 cm, lebar 7 – 11 cm, tebal 3 – 5 cm. (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya), Berat rata-rata 3 kg/biji. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga1:6. Untuk dinding seluas 1 m2 , bila menggunakan bata berukuran 23 cm x 11 cm x 5 cm, maka kira-kira membutuhkan 70 s/d 80 buah batu bata


Kelebihan Bata Merah :

  • Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang. 
  • Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan. 
  • Mudah untuk membentuk bidang kecil 
  • Murah harganya 
  • Mudah mendapatkannya 
  • Perekatnya tidak perlu yang khusus. 
  • Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api. 

Kekurangan Bata Merah :

  • Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi 
  • Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya. 
  • Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat waste-nya dapat lebih banyak. 
  • Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata. 
  • Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya. 
  • Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya. 
  • Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan. 

Biaya pemasangan :

Pemasangan dinding bata merah per m2 tebal ½ bata campuran spesi 1semen : 6 pasir

Material
Bata merah            = 70bh x 650/bh                 = 45.500
Pasir                      = 0.049m3 x 150.000/m3   =   7.350
Semen                   = 8.32kg x 1.500/kg           = 12.480

Tenaga kerja
Pekerja                  = 0.3 x 65.000/hari             = 19.500
Tukang batu          = 0.1 x 80.000/hari             =   8.000
Kepala tukang       = 0.01 x 80.000/hari           =      800
Mandor                 = 0.015 x 85.000/hari          =    1.275

                                                                 Total = 94.905


Plesteran dinding bata merah per m2 campuran spesi 1semen : 6 pasir tebal 15mm

Material
Pasir                     = 0.027m3 x 150.000/m3  = 4.050
Semen                  = 4.416kg x 1.500/kg        = 6.624

Tenaga kerja
Pekerja                 = 0.3 x 65.000/hari            = 19.500
Tukang batu         = 0.15 x 80.000/hari          = 12.000
Kepala tukang      = 0.015 x 80.000/hari        =   1.200
Mandor                = 0.015 x 85.000/hari         =   1.275

                                                               Total = 44.649


Acian dinding bata merah per m2

Material
Semen               = 3.25kg x 1.500/kg           = 4.875

Tenaga kerja
Pekerja              = 0.2 x 65.000/hari            = 13.000
Tukang batu      = 0.1 x 80.000/hari            =   8.000
Kepala tukang   = 0.01 x 80.000/hari          =     800
Mandor             = 0.01 x 85.000/hari           =     850

                                                            Total = 27.525


Total biaya pekerjaan dinding bata merah/m2 sampai acian = 94.905+44.649+27.525 = Rp 167.079,-









BATA RINGAN (HEBEL)


Bahan baku :

Bata ringan terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.


Ukuran bata ringan :

Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 7.5 cm – 10 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 8 bh bata ringan

Kelebihan bata ringan :

  • Beratnya ringan memiliki bobot yang enteng sehingga tidak terlalu membebani struktur. 
  • Lebih kedap air, sehingga rumah akan lebih tahan terhadap cuaca hujan yang lembab. 
  • Pelaksanaan lebih cepat daripada bata biasa 
  • Pemasangan bisa lebih rapi 
  • Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa 
  • Tidak diperlukan plesteran yang tebal 

Kekurangan bata ringan :

  • Harga lebih mahal dari bata merah 
  • Membutuhkan perekat khusus (semen instan) 
  • Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya 
  • Proses pengeringan lebih lama 
  • Penjualan dalam volume yang besar 
  • Tidak semua toko bangunan tersedia
Biaya pemasangan :

Pemasangan dinding bata ringan per m2 tebal 10cm dengan mortar MU308

Material
Bata ringan          = 0.1m3 x 850.000/m3              = 85.000
MU308                = 0.105sak x 150.000/kg           = 15.750
Alat bantu            = 1.0Ls x 5.000                         =   5.000


Tenaga kerja
Pekerja                = 0.15 x 65.000/hari                  = 9.750
Tukang batu        = 0.05 x 80.000/hari                  =   4.000
Kepala tukang     = 0.005 x 80.000/hari                =     400
Mandor               = 0.005 x 85.000/hari                =      425

                                                                     Total = 120.325


Plesteran dinding bata ringan per m2 menggunakan mortar MU100
Material
MU100             = 0.67sak x 120.000/kg               = 80.400
Alat bantu        = 1.0Ls x 5.000                            =   5.000

Tenaga kerja
Pekerja             = 0.2 x 65.000/hari                      = 13.000
Tukang batu     = 0.15 x 80.000/hari                    = 12.000
Kepala tukang  = 0.015 x 80.000/hari                  =   1.200
Mandor            = 0.010 x 85.000/hari                   =      800

                                                                     Total = 112.400

Acian dinding bata ringan per m2 menggunakan mortar MU200

Material
MU200           = 0.08sak x 120.000/kg                 = 9.600
Alat bantu       = 1.0Ls x 5.000                             = 5.000


Tenaga kerja
Pekerja           = 0.143 x 65.000/hari                    = 9.295
Tukang batu   = 0.107 x 80.000/hari                    = 8.560
Kepala tukang = 0.011 x 80.000/hari                   =    880
Mandor           = 0.011 x 85.000/hari                   =     935

                                                                    Total = 34.270

Total biaya pekerjaan dinding bata ringan /m2 sampai acian   = 120.325 +112.400+34.270 = Rp 266.995,-







BATAKO


Bahan baku :


Batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.


Ukuran batako:

Umumnya memiliki ukuran 10 cm x 20 cm x 40cm. Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 8 bh batako dengan spesi 2cm.

Kelebihan Batako :

  • Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama. 
  • Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat. 
  • Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara. 
  • Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester. 
  • Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan. 
  • Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air. 
  • Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. 
  • Pemasangan lebih cepat. 

Kekurangan Batako :

  • Mudah terjadi retak rambut pada dinding. 
  • Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya. 
  • Kurang baik untuk insulasi panas dan suara. 

Biaya pemasangan :

Pemasangan dinding batako per m2 tebal ½ bata campuran spesi 1semen : 6 pasir

Material
Batako                = 8bh x 1.500/bh               = 12.000
Pasir                   = 0.049m3 x 150.000/m3  = 7.350
Semen                = 8.32kg x 1.500/kg          = 12.480

Tenaga kerja
Pekerja                = 0.3 x 65.000/hari           = 19.500
Tukang batu        = 0.1 x 80.000/hari           = 8.000
Kepala tukang     = 0.01 x 80.000/hari         = 800
Mandor               = 0.015 x 85.000/hari        = 1.275
                                                             Total = 61.405

Plesteran dinding batako per m2 campuran spesi 1semen : 6 pasir tebal 15mm

Material
Pasir                  = 0.027m3 x 150.000/m3  = 4.050
Semen               = 4.416kg x 1.500/kg        = 6.624
Tenaga kerja
Pekerja             = 0.3 x 65.000/hari            =  19.500
Tukang batu     = 0.15 x 80.000/hari          = 12.000
Kepala tukang  = 0.015 x 80.000/hari        = 1.200
Mandor            = 0.015 x 85.000/hari         = 1.275

                                                           Total = 44.649

Acian dinding batako per m2

Material
Semen                = 3.25kg x 1.500/kg          = 4.875

Tenaga kerja
Pekerja               = 0.2 x 65.000/hari            = 13.000
Tukang batu       = 0.1 x 80.000/hari            = 8.000
Kepala tukang    = 0.01 x 80.000/hari          = 800
Mandor              = 0.01 x 85.000/hari          = 850

                                                            Total = 27.525


Total biaya pekerjaan dinding batako/m2 sampai acian = 61.405+44.649+27.525 = Rp 133.579,-





Jadi kalau dibandingkan biaya pengerjaan dinding 1m2 sampai acian

Bata merah               = Rp 167.079,-
Bata ringan               = Rp 266.995,-
Batako                      = Rp 133.579,-

Mudah2an bisa membantu dalam memilih jenis material dinding rumah anda.
Bagikan halaman ini bila bermanfaat.
Terima kasih.




HIGH PRESSURE LAMINATED (HPL)

High Pressure Laminated merupakan bahan material finishing untuk interior dan furniture.
HPL terdiri dari tiga lapisan yaitu overlay paper, pattern paper, dan kraft paper yang diresapi dengan resin, kemudian dipress dengan tekanan dan suhu tinggi sehingga membentuk lembaran laminasi. HPL sering digunakan sebagai bahan finishing daun pintu, lemari, meja, kitchen set, panel dinding, dan lain-lain.

Kelebihan penggunaan material HPL adalah sebagai berikut :
  1. HPL tersedia dalam bermacam-macam corak/motif dan warna yang dapat dipilih sesuai selera. 
  2. Warna dan motif lebih konsisten, tidak seperti finishing lain contohnya melamik dan cat duco yang mungkin bisa belang / tidak sama warnanya. 
  3. Harga yang relatif lebih murah jika dibandingkan jenis finishing yang lain. 
  4. Memiliki ketahanan terhadap panas dan goresan. 
  5. Permukaan HPL tahan terhadap air, meskipun sisi belakang / backingnya tidak tahan terhadap air. 
  6. Lebih mudah dan cepat proses pengerjaannya, hanya cukup menggunakan lem kuning dan dipress sehingga tidak memerlukan tukang khusus finishing. 
  7. Mudah perawatannya, tidak membutuhkan alat atau material khusus. 

Selain banyak kelebihan di atas, penggunaan material HPL juga memiliki kekurangan sebagai berikut :
  1. Jika proses memotong HPL tidak sempurna maka hasil finishing HPL akan terlihat tidak rapi, terutama pada bagian pinggir / ujungnya. 
  2. HPL bersifat getas dan mudah patah, agak susah dibending untuk bidang melengkung dengan diameter yang kecil.








CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang

DAK KERATON

Dak keraton (keramik beton) adalah material yang terbuat dari tanah liat. Dibakar pada suhu di atas 1000 derajat celcius, sampai menjadi keramik. Ketika sudah selesai dibakar, diberi tambahan besi seprti pada gambar di bawah, dirakit sambung menyambung, sehingga bisa menjadi satu bahan komposit yang sangat kuat sehingga bisa mendukung beban sekitar 500kg/m2, sekuat beton. Oleh karena itu disebut keramik beton.
Teknologi dak keraton asal mulanya berawal dari negara Eropa sekitar 100 tahun yang lalu. Kemudian diadopsi ke Indonesia sejak tahun 1977. Melalui proyek bantuan teknis pembangunan industri bahan bangunan (PBB project INS/740/034). 
Di Indonesia, dak keraton kurang banyak diminati. Karena masih banyak yang meragukan kualitas atau mutunya. Padahal sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa dak keraton cukup baik sebagai bahan pengganti pelat beton.

Berikut ini adalah keunggulan dak keraton dibandingkan dengan lantai pelat cor biasa.
  1. Berat hanya 130-150kg/m2. Pelat cor beratnya sekitar 280kg/m2.
    Dengan demikian dimensi dari kolom dan balok untuk mendukung pelat dak keraton bisa lebih ekonomis. Demikian juga efek gempa. Gempa dipengaruhi juga oleh berat komponen gedung. Sehingga dengan semakin ringan struktur gedung, semakin kecil gaya gempa yang akan membebani gedung (bila terjadi gempa).
  2. Lebih murah dibandingkan dengan pelat cor biasa. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Dak keraton tidak memerlukan banyak besi. Tidak memerlukan banyak perancah dan bekisting. Tidak memerlukan banyak tenaga. Tidak membutuhkan waktu lama. Akan dijelaskan pada bahasan mengenai cara pelaksanaannya.
  3. Lebih kedap suara dan panas. Dengan adanya rongga-rongga pada bagian tengahnya
Berikut ini adalah kelemahan dak keraton dibandingkan dengan lantai pelat cor biasa.
  1. Lebar bentang ruangan maksimal adalah sekitar 4m.
  2. Kesulitan pelaksanaan bila area tidak berbentuk persegi. Lihat gambar 1. Dengan bentuk seperti itu, yang dirakit satu persatu dengan lebar modul sekitar 20cm dan panjang yang sudah ditentukan, maka bila area berbentuk trapesium akan menyulitkan. Walaupun bisa dilaksanakan dengan diperhitungkan presisinya, tetap lebih merepotkan.
  3. Harus lebih hati-hati bila ingin memasang plafon di bawahnya. Tidak bisa dipaku beton. Karena kemungkinan akan pecah.

Pelaksanaan dak keraton.

  1. Siapkan pembesian balok keliling untuk mendukung modul dak keraton. Termasuk bekisting dan perancahnya.
  2. Pada mulanya dak keraton berbentuk seperti pada gambar 3. Ukur lebar ruangan yang akan dipasang dak keraton (maksimal bentang 4m). Kemudian kita rakit sesuai lebar ruangan. 
  3. Letakkan dalam keadaan terbalik di tempat yang datar agar bentuknya bisa lurus dan rata, untuk memasang besi. 
  4. Beri mortar untuk menutup besi. Mortar adalah semen yang dicampur pasir halus yang diayak, dengan perbandingan S:P = 1:3 (gambar 1 dan gambar 4). Untuk mempercepat proses pengeringan mortar, dapat digunakan bahan additive beton.
  5. Setelah perakitan 1 modul selesai, tutup bagian atas dengan plastik cor. 
  6. Lanjutkan merakit modul berikutnya di atas modul yang sudah jadi. Jadi modul berikutnya bisa ditumpuk di atasnya (lihat gambar 4). Maksimal tumpukan adalah 5 modul. 
  7. Tunggu sekitar 7 hari (bila menggunakan additive bisa 3 hari). Setelah mengeras, modul  siap dipasang di atas balok (lihat gambar 2 dan 5)
  8. Cor balok keliling seperti biasa setelah jumlah dak keraton sesuai dan dapat menutup area pelat.
  9. Bila panjang ruangan tidak sesuai dengan jumlah modul, dan ini sangat sering terjadi sehingga mungkin menyisakan rongga sekitar 10-15 cm, maka tutup rongga tersebut dengan pelat cor biasa. Jangan memotong dak keraton pada arah lebarnya. Hanya boleh dipotong pada arah panjang.
Modul yang sudah mengeras dapat diletakkan pada atas balok tanpa memerlukan perancah. Sehingga hemat perancah dan bekisting. Untuk melaksanakannya juga tidak memerlukan banyak sumber daya manusia. 

Dari segi biaya, dak keraton lebih hemat 20% daripada dak konvensional

Dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan dak keraton, maka calon user dapat memilih material mana yang paling sesuai untuk penerapan dak lantai yang akan digunakan.


gambar 1

gambar 2

gambar 3

gambar 4


CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang


                                                                       

PEKERJAAN PLESTERAN

Plesteran dinding diterapkan untuk dinding bata, batako, bata ringan.
Sebelum finishing akhir yang bisa berupa cat, wall paper, atau lainnya.

Salah satu fungsinya adalah juga untuk menahan dinding dari air hujan. Oleh karena itu, campuran perlu diperhatikan. Agar hasilnya baik.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk pekerjaan plesteran.
  1. Campuran untuk bagian dinding tertanam tanah sampai dengan 30cm di atas tanah adalah Semen : Pasir = 1 : 3. Campuran lainnya Semen : Pasir = 1 : 6
  2. Tidak disarankan menggunakan dolosit. Dapat mengurangi kualitas.
  3. Kondisikan dinding dalam keadaan basah sebelum pekerjaan dimulai. Fungsinya adalah agar air semen tidak terserap ke dalam dinding, yang bisa menyebabkan plesteran retak.
  4. Buat plesteran pendahuluan/acuan. Biasa disebut kepala plesteran. Dari atas sampai ke dasar. Kira2 selebar 10cm. Buat plesteran acuan tersebut setiap jarak 2m. Pastikan agar acuan tersebut tegak lurus secara vertikal. Gunakan alat semisal unting2 atau waterpas.
  5. Tunggu acuan sampai kering sempurna.
  6. Plesteran dinding bisa dilanjutkan dengan mengisi celah antar acuan. Gunakan jidaran aluminium untuk meratakan plesteran, yang dihubungkan antara 2 acuan.
  7. Bila udara cukup panas, sebaiknya plesteran yang sudah selesai dan kering disiram atau dibasahi air. Selama 5hari. Karena semen mengeluarkan panas untuk prosesnya. Dan bila air sudah habis, maka dapat menyebabkan retak.



CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang

UITSET BOUWPLANK

Diambil dari bahasa Belanda yang kurang lebih artinya pengukuran dan pemberian tanda/patok bangunan. Bouwplank berfungsi sebagai penentu titik area kerja atau penentu area dimana bangunan akan didirikan.

Dalam tahap pekerjaan ini, kita menentukan ukuran dari bangunan berupa as bangunan dan level, serta posisi bangunan yang dikehendaki. Sehingga tahap inilah yang nantinya akan menentukan apakah posisi bangunan kita sudah sesuai dengan kehendak kita.

Bahan yang digunakan adalah : kayu usuk, balok papan, paku 2”, tali tampar kecil,cat, selang timbang.

Pemasangan patok tanda as bangunan harus bisa memenuhi beberapa syarat :
  1. Harus kuat dan tidak mudah goyah, tidak berubah posisi pada saat pelaksanaan konstruksi. 
  2. As bangunan ditandai dengan menggunakan paku dan cat. 
  3. Sisi atas patok harus terletak satu bidang rata (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya.Biasanya merupakan level ±0.00 bangunan untuk kemudahan pelaksanaan. 
  4. Letak kedudukan patok harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua), berjarak cukup dari area galian, sehingga tidak terganggu pekerjaan galian. 
  5. Garis benang patok merupakan as bangunan. 
Adapun cara memasang bouwplank yang baik langkah-langkahnya sebagai berikut. Pertama yang harus dilakukan yaitu membuat tiang awalnya lebih dulu. Tiang ini diletakkan di setiap pojok bangunan. Ukuran ketinggiannya adalah sekitar setengah meter. Lalu masing-masing dari tiang ini dihubungkan dan disatukan dengan papan kayu yang dipasng sacara mendatar atau horizontal. Maka papan kayu dan tiang pancang ini akan membentuk suatu bidang atau ruang sesuai dengan besar ukuran bangunan yang dibuat. Dengan tali atau benang serta menggunakan alat ukur theodolit, titik-titik yang merupakan lokasi untuk pembuatan pondasi, dinding dan sebagainya bisa saling dihubungkan. Tali tersebut dibentangkan dari satu sisi papan kayu menuju sisi papan kayu yang ada di seberangnya. Inilah fungsi utama dari penggunaan kayu yang dipasang secara horizontal tersebut.

Untuk bagunan yang ukurannya lebih besar, jumlah tiang yang dipasang tidak hanya empat saja. Jumlah mengikuti kebutuhan sesuai denahnya.


CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang


FOTO PROYEK

RUMAH SAKIT












SEKOLAH





RUMAH TINGGAL









RENOVASI GUDANG DAN RUANG PRODUKSI






RENOVASI RUMAH





PEKERJAAN ATAP GALVALUM










PARTISI





INTERIOR DAN FURNITURE






CV.SENGKALING JAYA, 
085106621132
Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang




luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com